PRINSIP PENCEGAHAN & KLASIFIKASI
KEBAKARAN
(Sumber : CV. Maxima Protektama)
Proteksi kebakaran (fire protection) adalah merupakan
aspek paling utama dalam program perlindungan kebakaran. Perencanaan yang baik
dalam aktifitas pencegahan kebakaran akan dapat menyelamatkan miliaran rupiah
dan juga nyawa manusia akibat kebaran. Salah satu penyebab utama terjadinya
kebakaran pada berbagai industri adalah tindakan tidak aman atau kondisi
lingkungan yang kurang baik. Dengan memperbaiki tindakan tidak aman (unsafe
act) dan kondisi lingkungan kerja maka penyebab terjadinya kebakaran dapat dikurangi.
(Sumber : Ateta Kamica Safety Advisory and Training at ISC).
Prinsip
Pencegahan Kebakaran adalah mengetahui bagaimana dan mengapa kebakaran terjadi,
berguna untuk menentukan cara pengendalian dan pemadamannya. Pencegahan kebakaran,
pada dasarnya, didasarkan atas prinsip menjaga agar sumber bahan bakar dan
sumber api terepisah. Dengan menyingkirkan satu dari keempat elemn penyebab
kebakaran, kebakaran tidak akan terjadi atau akan padam. Prinsipnya, alat
pemadam kebakaran memadamkan kebakaran dengan menyingkirkan satu atau lebih
dari segitiga/tetrahedron kebakaran. Pada prinsipnya yang dapat kita pisahkan
adalah bahan yang dapat terbakar dengan sumber panas
Kebakaran
dapat dikendalikan dengan cara sebagai berikut:
•
Panas dapat dihilangkan dengan pendinginan
•
Oksigen dapat disingkirkan dengan
menghilangkan udara
•
Bahan bakar dapat disingkirkan dengan
menghilangkan udara
•
Bahan bakar dapat disingkirkan ke areal
dimana tidak ada cukup panas atau nyala api
•
Reaksi kimia dari flame fire dapat
diganggu dengan menghentikan oksidasi bahan bakar dan produksi radikal bebas
Teori Pemadaman Api
Penurunan suhu
•
Metode yang paling umum untuk pendinginan
adalah menyiramkan air
•
Proses penurunan suhu dilakukan sampai
titik dimana suda tidak dihasilkan cukup uap untuk terbakar
•
Bahan bakar padat dan cair dengan flash
point tinggi dapat dipadamkan dengan cara pendinginan
•
Produksi uap, sulit diturunkan dengan
pendinginan bila yang terbakar adalah bahan bakar cair atau gas dengan flash
point rendah
Pemisahan
Bahan bakar
•
Pemisahan bahan bakar yang sedang terbakar
efektif untuk memadamkan kebanyakan kebakaran
•
Memisahkan bahan bakar dapat dilakukan
dengan
–
Mematikan aliran bahan bakar cair atau gas
(menutup valve)
–
Menyingkirkan bahan bakar padat pada jalur kebakaran
•
Cara lain adalah membiarkan sampai bahan
bakar tersebut habis terbakar
Pemisahan
Oksigen
•
Mengurangi ketersediaan oksigen untuk
proses pembakaran akan mematikan kebaka
•
ran
•
Pemadaman cara ini dapat dilakukan dengan:
–
Menutup wadah dimana kebakaran terjadi
(seperti menutup drum berisi bahan bakar
yang sedang terbakar)
–
Menambahkan gas Inert seperti CO2
–
Menyelimuti bahan bakar dengan larutan
busa (foam)
Menghambat
rekasi pembakaran
•
Beberapa tepung kering dan halon
menghambat reaksi pemakaran dan menghentikan nyala api
•
Metode ini efektif untuk bahan bakar gas
dan cair
•
Untuk bahan bakar yang larut dalam air,
pemadaman dengan air akan mengencerkan bahan bakar sehingga tidak dapat menyala
lagi
•
Bila bahan bakar tidak larut dalam air dan
lebih ringan dari air, bahan bakar akan mengambang dipermukaan sehingga
kebakaran dapat terus berlangsung
Klasifikasi Kebakaran
Tidak
semua kebakaran sama, biasanya dikelompokkan berdasarkan pada tipe bahan bakar
yang sedang terbakar. Jika anda menggunakan tipe alat pemadam kebakaran yang
salah pada kelas kebakaran yang salah, anda dapat membuat permasalahan
bertambah parah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami keempat kelas
kebakaran yang berbeda
(Sumber: Sonick)
Kebakaran
Kelas A
•
Gunakan air untuk memadamkan kebakaran
jenis ini
•
Kebakaran kelas A sukar dipadamkan dengan
cara menyingkirkan oksigen seperti menggunakan CO2
•
Diperlukan pengaruh pendinginan untuk
pemadaman secara total sampai mencapai suhu dibawah titik nyalanya
Kebakaran
Kelas B
•
Menutupi (smothering) atau menyelimuti
(blanketing) adalah cara yang paling efektif untuk memadamkan
–
Pemisahan oksigen
–
Mengurangi produksi uap
•
Metode pemadaman lainnya adalah
–
Memisahkan bahan bakar
–
Menurunkan suhu
–
Menghentikan reaksi berantai dengan tepung
kering
Kebakaran
Kelas C
•
Selama peralatan listrik tercolok pada
listrik termasuk kebakaran kelas C
–
Peralatan rumah tangga
–
Trafo
–
Komputer
–
Tv, radio
–
Panel listrik
–
Transmisi listrik
–
Dsb…
Kebakaran
Kelas D
•
Kebakaran ini jarang sekali ditemui
kecuali anda bekerja di laboratorium atau industri yang menggunakan bahan logam
•
Diperlukan pemadam kebakaran khusus (metal
X, foam) untuk memadamkan kebakaran jenis ini
–
Potassium
–
Sodium
–
Alumunium
–
Magenesium
–
Calsium
–
Zinc,dll
•
Bahan-bahan logam ini sangat berbahaya bila
dalam bentuk tepung/serbuk
•
Konsentrasi tertentu dari debu logam di
udara dapat menyebabkan ledakan yang dasyat bila ada sumber penyalaan
•
Air dan jenis alat pemadaman kebakaran
yang biasa tidak akan efektif memadamkan kebakaran jenis ini
•
Bahan logam yang terbakar harus
diperlakukan sesuai dengan rekomendasi pada MSDS nya
Penggolongan
Kebakaran
•
Hampir semua alat pemadam kebakaran
dilengkapi dengan tabel yang menunjukkan kelas kebakaran yang dapat dipadamkan
•
Sebagai contoh, alat pemadam kebakaran
sederhana menggunakan air mungkin memiliki label seperti dibawah ini,
menunjukkan bahwa hanya dianjurkan digunakan untuk kebakaran kelas A
Comments
Post a Comment