Skip to main content

TEORI API


Teori Api

Disini saya akan menjelaskan sedikit mengenai teori dari terbentuknya api sampai pada anatomi kebakaran. Tulisan saya ini saya tujukan khususnya untuk para mahasiswa yang mendalami ilmu api karena sangat minimnya tenaga pengajar yang ada di Indonesia. Saya sendiri memposting konten teori api ini tidak serta merta asal memposting, ilmu yang akan saya share ini adalah ilmu yang saya dapat dari bapak Amiroel Pribadi, MKKK. Yaitu bapak api Indonesia. Yang kiprahnya dalam dunia K3 dan dunia per api-an sangat malang melintang. Jika terjadi kesalahan dalam ilmu yang share itu murni kesalahan dari saya pribadi jangan sangkut pautkan dengan bapak Amiroel Pribadi, MKKK. Karena bisa saja waktu beliau menjelaskan saya salah memahami. Baik saya akan langsung saja masuk ke pembahasan tentang teori api. Untuk postingan selanjutnya saya akan memposting tentang anatomi kebakaran.
            I.F.S.T.A. (HAL. 3) ESSENTIALS OF FIRE FIGHTING  Api adalah suatu reaksi rantai kimia yang dikenal sebagai pembakaran. DAVID T. GOLD (FIRE BRIGADE TRAINING MANUAL) HAL. 11 Api/pembakaran adalah suatu proses oksidasi cepat yang umumnya menghasilkan panas dan nyala.
Jadi, api adalah hasil dari proses pembakaran atau reaksi oksidasi. Kebakaran adalah reaksi oksidasi yang menghasilkan panas. Reaksi oksidasi yang berlangsung dengan lambat dikenal dengan proses perkaratan/ korosi, Rekasi oksidasi yang berlangsung cepat adalah kebakaran pada cairan yang mudah terbakar, Reaksi oksidasi yang berlangsung sangat cepat adalah ledakan (explosion).
Teori terbentuknya api yang sangat terkenal adalah Segitiga Api yaitu api hanya bisa terbentuk jika Oksigen (oxygen), Panas (heat), dan Bahan Bakar (fuel) bertemu dalam satu moment maka api baru
bisa terbentuk. Oksigen (Oxygen) merupakan salah satu komponen yang ada dalam segitiga api tersebut namun perlu saya tekankan disini keberadaan oksigen ini tidak serta merta langsung dapat memicu timbulnya api, Oksigen ada di atmosfer dengan komposisi kurang dai 21% pada suhu ruang 210C Pembakaran bisa berlangsung pada konsentrasi oksigen yang paling rendah 14%/16%. Panas (heat) dapat menyebabkan terjadinya proses :
1.      Proses pyrolisis dan penguapan dari bahan bakar padat dan cair sehingga menghasilkan gas atau uap yang dapat menyala *(pyrolysis = proses perubahan wujud benda dari padat menjadi gas yang siap terbakar)
2.      Tersedianya energi untuk penyalaan
3.      Menghasilkan terus-menerus dan menyalakan uap dan gas bahan bakar untuk berlangsungnya reaksi pembakaran secara terus menerus
Panas yang menyebabkan terjadinya penyalaan dari bahan bakar dapat dihasilkan oleh sumber energi sebagai berikut :
         Energi kimia
1.      Panas dari energi kimia merupakan sumber panas paling umum dari rekasi pembakaran
2.      Hampir semua reaksi oksidasi menghasilkan panas
3.      Pemanasan spontan merupakan bentuk dari energi panas kimia yang terjadi bila material mengalami kenaikan suhu tanpa ada penambahan suhu dari luar
4.      Kebakaran akan terjadi bila suhu untuk terjadinya penyalaan spontan tercapai
Penyalaan spontan dapat terjadi bila
ü  Laju produksi panas cukup tinggi untuk meningkatkan suhu material sampai mencapai suhu penyalaannya
ü  Suplai udara (ventilasi) harus memadai untuk mendukung terjadinya pembakaran
ü  Material terisolasi sedemikian rupa sehingga panas yang dihasilkan tidak hilang

         Energi listrik
Panas dari energi listrik dapat menaikkan suhu sampai mengakibatkan kebakaran pada bahan yang mudah terbakar panas dari listrik dapat terjadi dengan cara:

  • *      Arus mengalir pada tahanan
  • *      Kelebihan arus atau kelebihan beban
  • *      Bunga (busur( api listrik
  • *      Percikan api listrik
  • *      Listrik statis
  • *      Kilat / halilintar

         Energi mekanik
ü   Panas karena energi mekanik dihasilkan dari gesekan dan kompresi
ü   Panas karena gesekan dihasilkan bila dua permukaan benda saling bergesekan
ü   Gesekan bisa menghasilkan panas atau percikan api
ü   Panas karena kompresi dihasilkan bila gas dikompres (diberi tekanan)

         Energi nuklir
Ø  Panas dari energi nuklir dihasilkan bila terjadi pemisahan atom (fisi) atau penggabungan atom (fusi)
Ø  Panas dari cahaya matahari merupakan hasil dari rekasi fusi dan merupakan salah salah satu bentuk energi nuklir.
Bahan bakar (fuel) adalah bahan yang mengalami oksida (terbakar) oleh zat pengoksidasi (oksigen) Dikenal juga dengan bahan pereduksi (reducing agent) Bahan bakar bisanya terdiri dari unsur C (karbon) dengan kombinasi unsur H (Hidrogen) dan O (oksigen).
         Bahan bakar Hidrokarbon
        Bahan bakar minyak
        Plastik
        Dsb
         Bahan bakar selulosa
        Kayu dan kertas
         Gas hidrogen
         Logam mudah terbakar
        Magnesium dan sodium
Bahan bakar dapat berupa bahan padat, cair dan gas. Untuk dapat terbakar, bahan bakar harus berubah bentuk menjadi gas diperlukan energi untuk mengubah bahan padat dan cair menjadi gas perubahan dari bahan padat menjadi cair disebut dengan proses pyrolysis. Perubahan bahan bakar cair menjadi gas dikenal dengan proses penguapan perubahan ini memerlukan energi panas yang lebih kecil dari proses pyrolysis, kemudahan suatu bahan bakar cair untuk terbakar tergantung pada rasio luas permukaan terhadap volumenya. Makin sedikit energi panas yang diperlukan untuk mengubah suatu bahan bakar menjadi bentuk gas makin mudah bahan bakar tersebut terbakar
            Untuk terjadi pembakaran gas harus bercampur dengan udara (pengoksidasi) dalam perbandingan yang sesuai Perbandingan ini dikenal sebagai rentang dapat terbakar/meledak dalam bentuk persentase volume. Persentaase terendah suatu campuran bahan bakar untuk dapat terbakar dikenal dengan LFL (Lower Flammable Limit)/LEL(Lower Explosion Limit) dan persentase tertinggi suatu campuran bahan bakar masih dapat terbakar dikenal dengan UFL (Upper Flammable Limit)/UEL(Upper Exlposion Limit). Maksutnya jadi perbadingan antara ketiga komponen segita api harus ada dalam komposisi yang pas. Karena jika misalkan saja dalam ruang tersebut terlalu banyak oksigen dengan sedikit uap bahan bakar yang artinya dalam komposisi yang tidak pas meskipun ada panas yang memicu maka akan tidak dapat menimbulkan api karena apa? Karena ruang tersebut terlalu kaya/banyak akan oksigen sehingga komposisinya tidak pas.
            Seperti yang saya katakana tadi proses pembakaran adalah proses oksidasi jadi proses pembakaran dapat dibagi menjadi 4 menurut laju oksidasinya. Proses pembakaran/oksidasi yang berlangsung sangat lamban sampai hitungan bulan disebut pengkaratan, Proses pembakaran/oksidasi yang berlangsung biasa sampai hitungan jam disebut pemanasan spontan, Proses pembakaran/oksidasi yang berlangsung cepat sampai hitungan detik disebut kebakaran, Proses pembakaran/oksidasi yang berlangsung sangat cepat sampai hitungan mikro detik disebut ledakan.
            Sekian ilmu yang bisa share kali ini tunggun next postingan saya dengan topik anatomi kebakaran dengan ulasan mulai dari jenis kebakaran, jenis pemdaman, proses kebakaran, dan masih banyak lagi so, don’t forget to read. Semoga bermanfaat bagi kalian. Silahkan share, dan comment kalau ada pertanyaan. Dan kalau ada kritikan saya sangat terbuka sekali dengan kritikan tapi sampaikanlah kritikan dengan benar.




Comments

  1. Awesome!! Ditunggu tulisan selanjutnya broo

    ReplyDelete
  2. Support terus blog ini dengan cara like comment and share jika blog ini kalian rasa memberi manfaat

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

PROSES DAN TAHAPAN KEBAKARAN

( Sumber : Wikipedia ) PROSES DAN TAHAPAN KEBAKARAN 1.       Kebakaran merupakan sesuatu bencana yang disebabkan oleh api atau pembakaran yang tidak terkawal, membahayakan nyawa manusia, bangunan atau ekologi. Ia boleh jadi sengaja atau tidak sengaja. Kebakaran lazimnya akan menyebabkan kerusakan atau kemusnahan, kecederaan atau kematian kepada manusia. Kata kuncinya adalah kebakaran adalah api yang besar yang tidak diinginkan. Karena api memiliki dua sifat penolong dan pengrusak kalo api itu dalam skala kecil dan dapat dikendalikan maka api dapat menolong atau dimanfaatkan oleh manusia, lalu jika api dalam skala besar dan tidak terkendali maka dapat merusak disekitarnya. Kebakaran dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut: –     Flame fire (kebakaran dengan penyalaan) –     Surface fire (kebakaran permukaan) v   Flame fire membakar secara langsung gas atau uap bahan bakar berlangsung dengan cepat dan menghasilkan panas yang tinggi Ada dua jenis flame fir

PRINSIP PENCEGAHAN & KLASIFIKASI KEBAKARAN

PRINSIP PENCEGAHAN & KLASIFIKASI KEBAKARAN (Sumber : CV. Maxima Protektama) Proteksi kebakaran (fire protection) adalah merupakan aspek paling utama dalam program perlindungan kebakaran. Perencanaan yang baik dalam aktifitas pencegahan kebakaran akan dapat menyelamatkan miliaran rupiah dan juga nyawa manusia akibat kebaran. Salah satu penyebab utama terjadinya kebakaran pada berbagai industri adalah tindakan tidak aman atau kondisi lingkungan yang kurang baik. Dengan memperbaiki tindakan tidak aman (unsafe act) dan kondisi lingkungan kerja maka penyebab terjadinya kebakaran dapat dikurangi. (Sumber : Ateta Kamica Safety Advisory and Training at ISC). Prinsip Pencegahan Kebakaran adalah mengetahui bagaimana dan mengapa kebakaran terjadi, berguna untuk menentukan cara pengendalian dan pemadamannya. Pencegahan kebakaran, pada dasarnya, didasarkan atas prinsip menjaga agar sumber bahan bakar dan sumber api terepisah. Dengan menyingkirkan satu dari keempat elemn penyebab kebak